Artikel awal mengenai Mentalitas bisa di lihat di [sini]


Pendahuluan

Setiap profesi sebenarnya membutuhkan Skill/Keterampilan dan Pengetahuan yang harus memadai agar bisa melakukan tindakan dengan tepat dan efektif.

Selain berbicara mengenai Skill dan Pengetahuan yang mestinya melekat kepada setiap profesional, ada komponen lain yang juga mesti mendapat perhatian.

Yaitu Mentalitas

Mentalitas adalah kebiasaan atau karakteristik yang akan menentukan sikap, respon, dan interpretasi kita terhadap sebuah situasi.

dari Vocabulary


Bagaimana dengan Software Engineer ?


Mentalitas bagi Software Engineer artinya cara pandang, sikap, atau response yang harus dipunyai oleh Software Engineer dalam melakukan profesinya.

Mentalitas ini juga bukan semata-mata datang dari Internal diri sendiri, akan tetapi bisa saja sebagian besar dari lingkungan External.

Contohnya yang dari dalam diri sendiri atau Internal :

  • Sifat Egaliter.
  • Mau belajar.
  • Inovatif.
  • Berfokus kepada detail.
  • Pandangan terhadap diri sendiri.
  • Persepsi dasar.
  • Kemampuan komunikasi.
  • dll.

Sementara kalau kita lihat mentalitas yang terpengaruh dari Eksternal, misalnya :

  • Cara komunikasi dengan orang lain.
  • Struktur hirarki organisasi.
  • Budaya organisasi.
  • Lingkungan yang toxic atau menunjang.
  • dll.

Ok..ok, masuk akal sih..

Tapi ,…kok hampir semuanya merupakan Mentalitas umum, bukan lagi khusus buat Software Engineer.

Yang disebutkan diatas, sebenarnya berlaku juga untuk orang lain di profesi yang berbeda kaan. ?

Yaa iyaa lah..

Anda pikir mau seperti apa ?

Maunya Mentalitas spesial di profesi ini kah ?

Sejatinya Software Engineering merupakan profesi yang diisi oleh manusia yang tentunya punya standard Mentalitas yang sama dengan manusia yang mempunyai profesi berbeda lainnya.

Mentalitas yang dipandang “baik” untuk dari sisi psikologi.

Memandang sebuah profesi mempunyai Mentalitas yang lebih baik , lebih keras, lebih lunak, atau pun lebih keren dari profesi yang lain cenderung membuat kita menjadi manusia yang Over Proud atau Under Proud terhadap profesi kita sendiri.

Tiap Profesi mempunyai tantangannya masing-masing.

Tiap Profesi adalah cara orang dalam memenuhi kewajibannya di dunia ini dalam berusaha dan beribadah.

Profesi Nelayan, Petani, Dokter, Pengacara, Data Engineer, Project Management, dll merupakan profesi yang berbagi Mentalitas yang mirip, seperti :

  • Tekun, perhatian kepada detail.
  • Mau terus belajar dan berkembang.
  • Mempunyai pandangan positif terhadap diri sendiri.
  • Komunikatif.
  • dll.

Hal diatas bisa dimaklumi, karena sebuah Profesi sebenarnya merupakan pekerjaan yang dibutuhkan oleh orang lain.

Dan tiap Profesi melibatkan Psikologi di dalamnya.


Jadi ?


Jadi ketika membahas Mentalitas, maka kita akan bermuara kepada Dinamika Psikologis dari manusia.

Tak terbatas hanya pada profesi tertentu saja, maka Mentalitas di dalam profesi seseorang itu mempunyai penilaian yang “Baik” dan “Buruk”.

Misalnya yang “Baik” :

  • Tekun, Gigih, perhatian kepada detail.
  • Mau terus belajar dan berkembang.
  • Mempunyai pandangan positif terhadap diri sendiri.
  • Komunikatif.
  • Egaliter
  • Jujur
  • dll

Sementara yang “Buruk” :

  • Mudah menyerah.
  • Menggunakan cara-cara yang curang dan melanggar.
  • Panikan.
  • Tidak komunikatif.
  • Pesimis.
  • dll.

Begitupun dalam profesi Software Engineer.

Mentalitas yang “Baik” merupakan panduan agar seorang Software Engineer bisa menjalankan profesinya selain mengandalkan Skill/Keterampilan dan Pengetahuannya.

Sementara mentalitas yang “Buruk” sebisa mungkin dihindari dari praktik keprofesiannya.