Pendahuluan


Refactoring adalah seni mengubah struktur kode tanpa mengubah fungsinya.

Akan tetapi, melakukannya secara manual bisa melelahkan dan memakan waktu.

Di sinilah diperlukan alat bantu/tools refactoring

Refactoring juga kita bahas di sini dan di sini


Mengapa Menggunakan Alat Bantu Refactoring?


Alat bantu refactoring dibutuhkan, karena :



Meningkatkan Kecepatan

Otomatiskan tugas-tugas repetitif seperti renaming variabel, mengubah struktur kontrol, atau mengekstrak fungsi, sehingga Anda dapat fokus pada logika inti kode.



Meningkatkan Kualitas

Menemukan dan memperbaiki anti-pattern, meningkatkan readability dan maintainability kode, serta memastikan konsistensi gaya coding.



Mengurangi Kesalahan

Alat bantu dapat mendeteksi potensi masalah dan menyarankan perbaikan yang aman dan teruji.



Menghemat Waktu dan Tenaga

Fokus pada pengembangan fitur baru dan perbaikan bug, alih-alih terjebak dalam refactor manual yang memakan waktu.


Jenis-jenis Alat Bantu Refactoring:


Ada beberapa alat bantu untuk refactoring :


IDE Terintegrasi

Banyak IDE populer seperti IntelliJ IDEA, Eclipse, dan Visual Studio menawarkan fitur refactoring bawaan yang kuat.

Ini seringkali menjadi pilihan pertama karena kemudahan akses dan integrasi langsung dengan lingkungan pengembangan.



Plugin dan Ekstensi

Berbagai plugin dan ekstensi khusus refactoring tersedia untuk memperluas kemampuan IDE.

Beberapa contoh populer termasuk Refactor! untuk IntelliJ IDEA dan VS Refactoring untuk Visual Studio.



Alat Bantu Standalone

Beberapa alat bantu refactoring bekerja secara independen dari IDE, memungkinkan kita untuk menganalisis dan memperbaiki kode dari berbagai sumber.

Contohnya Sonarqube, Refactoring.com dan Sourceforge’s Refactorer.


Fitur Umum Alat Bantu Refactoring:


  • Rename variables and functions: Ubah nama variabel dan fungsi dengan aman dan mudah, memperbarui semua referensi secara otomatis.
  • Extract methods and classes: Keluarkan bagian kode yang dapat digunakan kembali menjadi metode atau kelas baru, meningkatkan modularitas dan keterbacaan.
  • Inline variables and methods: Hapus variabel dan metode sederhana yang tidak lagi dibutuhkan, merampingkan kode dan meningkatkan kinerja.
  • Introduce local variables: Ganti penggunaan variabel global dengan variabel lokal, meningkatkan keamanan dan keterbacaan kode.
  • Convert control flow structures: Ubah struktur kontrol seperti if-else atau switch statements menjadi bentuk yang lebih elegan atau efisien.
  • Detect and fix anti-patterns: Identifikasi dan perbaiki pola kode yang buruk seperti duplikasi, spaghetti code, dan god classes.
  • Refactoring batch: Lakukan refactor secara massal pada banyak file atau proyek sekaligus, menghemat waktu dan tenaga.

Bagaimana Memilih Alat Bantu Refactoring yang Tepat ?


Memilih alat bantu Refactoring tentunya berdasarkan :

  • Kebutuhan dan preferensi : Pilih alat yang sesuai dengan gaya coding dan kebutuhan Anda, apakah itu IDE terintegrasi, plugin khusus, atau alat bantu standalone.

  • Fitur dan dukungan bahasa: Pastikan alat mendukung bahasa pemrograman yang Anda gunakan dan menawarkan fitur yang Anda butuhkan.

  • Kemudahan penggunaan: Pilih alat yang memiliki antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan, terutama jika Anda baru mengenal dunia refactoring.

  • Integrasi dan kompatibilitas: Pertimbangkan bagaimana alat tersebut berintegrasi dengan IDE Anda dan bagaimana ia berinteraksi dengan sistem kontrol versi Anda.