Kasus terkait

  • Perkins Tractors, alat seperti tusukan konde terbuat dari besi dan kuningan, pada tahun 1799, yang waktu itu dipercaya mengobati rematik, rasa nyeri, sakit kepala, dll, yang kemudian oleh dokter di Inggris bernama John Hygarths, dibuat imitasinya terbuat dari kayu. Dan hasilnya 4 dari 5 pasiennya yang mengalami rematik mengaku sakitnya berkurang. Padahal tidak ada riset ilmiah tertentu yang dibuat menyangkut alat imitasi yang dibuat dari kayu ini.
  • Orang yang terbiasa untuk merokok, kemudian beralih ke rokok elektoronik atau vape, maka akan merasakan sensasi yang sama dengan mereka merokok.
  • Pengetesan Vaksin, yang misalnya dilakukan tanpa memasukkan vaksin aslinya, dengan tujuan melihat seberapa kuat sugesti bisa meningkatkan imunitas tubuh, dan dalam kondisi belum adanya bukti efikasi vaksin tersebut.

Pendahuluan

Placebo , bukan Kanebo ya ! 😜 , awas ketukar-tukar

Placebo berasal dari bahasa latin Placebo.

Artinya adalah I shall please atau lebih kurangnya adalah Saya merasa senang

Merasa senang kenapa ?

Merasa senang setelah mendapatkan sugesti dari obat yang diminum/dimakannya.

Padahal belum tentu obat tersebut berisikan zat penyembuh aslinya, bisa saja merupakan tepung biasa, gula, atau zat biasa lainnya yang sebenarnya sifatnya tidak menyembuhkan.

Jadi apa itu placebo effect ?

Placebo effect adalah efek/reaksi yang didapat dari sebuah sugesti melalui mengkonsumsi obat yang sebenarnya tidak memiliki zat penyembuh.

Sementara Placebo nya sendiri merupakan obat atau alat yang digunakan membuat sugesti tersebut.

Kapan ini diperkenalkan ?

Istilah Placebo untuk kasus ini sudah dikenal sejak tahun 1920, ditemukan di paper jurnal kesehatan The Lancet. (Sumber)

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3714297/

Akan tetapi istilah Placebo Effect dimasukkan dalam istilah klinis beberapa dekade setelahnya, ketika salah satu dokter anestesi Amerika bernama Henry K. Beecher mengamati tentara yang luka di dalam perang dunia ke 2 bisa sembuh dengan sendirinya tanpa menggunakan morfin.

Dari pengamatannya, disimpulkan bahwa persepsi dan sugesti menjadi faktor penting dalam mengatasi rasa sakit, bingung, dan depresi.

Pemberian sugesti dengan menggunakan obat yang “palsu”, atau treatmen yang “palsu”, yang seakan-akan benar-benar obat, sedikit banyak memberikan efek kepada yang mengkomsumsinya.

Ekspektasi akan kesembuhan, sugesti, dan persepsi tentang obat meningkatkan reaksi tubuh dari dalam. Termasuk meningkatkan rasa senang, imunitas tubuh, dan juga hormon.

Apa kelanjutannya ?

Placebo effect kemudian digunakan dalam dunia kedokteran untuk menentukan apakah obat baru mempunyai efek samping psikologis selain dari efek kimiawi yang dipunyai oleh obat baru tersebut.

Efek psikologis tentunya bisa juga dilihat dari ciri-ciri fisik seseorang ketika pasien mengetahui mereka mengkomsumsi obat baru (yang dalam kenyataanya hanyalah obat yang “palsu”). Misalnya mereka merasa lebih tenang, emosi stabil, dll.

Hasil dari placebo effect ini bisa saja positif atau negatif. Dan itu sangat tergantung dari ekpektasi, sugesti, dan persepsi dari pasien ketika menyangka bahwa dia menerima obat yang baru tersebut.

Apa penjelasan yang masuk akal dari placebo effect ini ?

Placebo Effect merupakan reaksi mental dan pikiran terhadap sesuatu yang kita yakini. Secara hormonal, tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon yang mengakibatkan reaksi kimiawi di dalam tubuh yang membantu penyembuhan.

Misalnya :

  • hormon Dopamin, yang merupakan hormon sensasi senang.
  • hormon Endorfin, yang merupakan pereda nyeri alami tubuh.
  • hormon Eksitosin, yang meningkatkan kepercayan, empaty, kasih sayang, dll
  • hormon Vasopression