Pendahuluan


Silahkan disimak dahulu pendahuluan mengenai Enabler


Secara umum, Enabler ini berarti proses teknis yang ditambahkan selain dari User Story yang diduga bisa membantu tim mendeliver value lebih efektif dan efisien.

Misalnya :

  • memperbaiki infrastruktur untuk proses deployment environment, dengan memakai CI/CD.
  • product backlog refinement, misalnya dengan diskusi dan meeting terkait product backlog.
  • perubahan arsitektur teknis dari aplikasi untuk mengantisipasi request yang semakin banyak.
  • memperkuat sistem secara security untuk pencegahan resiko peretasan dan kerentanan security.
  • membuat otomasi sistem untuk hal-hal yang berulang.
  • melakukan upgrade library dan versi dari tools yang kita gunakan dalam bekerja agar tetap selaras dengan market.
  • dokumentasi, riset, prototyping, compliance secara teknikal.
  • dll.

Proses teknikal seperti diatas kebanyakan tidak secara langsung berefek ke User Story.

Akan tetapi dalam jangka panjang akan berakibat baik pada tim dalam mendeliver value secara lebih efektif dan efisien.


Seberapa efektif kah Enablers ini ?


Tentu akan sangat efektif kalau dijalankan dengan konsisten.

Kalau kita melihat ke artikel lainnya mengenai Put First Thing First , maka kita akan melihat bahwa ada 4 kuadran yang mesti diperhatikan :

  • Penting dan mendesak
  • Penting tapi tidak mendesak
  • Tidak penting tapi Mendesak
  • Tidak penting dan tidak mendesak.

seperti gambar dibawah ini :

  • Sumbu X –> Mendesak dan Tidak Mendesak
  • Sumbu Y –> Penting dan Tidak Penting

quadrantChart title Penting dan Mendesak (www.huzefril.com) x-axis Mendesak --> Tidak Mendesak y-axis Tidak Penting --> "Penting ❤" quadrant-1 Ini disebut Efektifitas quadrant-2 Ini adalah Kebutuhan quadrant-3 Ini adalah Gangguan quadrant-4 Ini cuma buang-buang waktu Keadaan Kritis: [0.25, 0.9] Deadline: [0.25, 0.83] Production Issue: [0.25, 0.74] Kejadian Tak Terduga: [0.25, 0.67] Perencanaan: [0.75, 0.9] Learning: [0.75, 0.83] Bangun Trust Relationship: [0.75, 0.74] Creative Thinking: [0.75, 0.67] Enabler: [0.75, 0.60] Interupsi kerjaan: [0.25, 0.4] Irrelevant Meeting: [0.25, 0.33] Email, phone call yg tidak penting: [0.25, 0.24] Report yang tidak perlu: [0.25, 0.17] Kerja berulang: [0.75, 0.4] Gosip: [0.75, 0.33] Hiburan berlebihan: [0.75, 0.24] Scrolling, gaming: [0.75, 0.17]

Maka kita bisa menggolongkan Enabler ini ke kuadran :


Penting tapi tidak mendesak

Enabler ini sebenarnya merupakan kerjaan diluar Story yang didefinisikan di Sprint Planning atau Requirement Awal.

Sehingga memang tidak mendesak.

Akan tetapi menjadi Penting, karena bisa membuat efektifitas dari kerjaan dan aplikasi kita menjadi lebih baik.

Di kuadran ini lah sebenarnya Efektifitas dan Efisiensi akan di munculkan.

Hal yang mungkin tidak kelihatan Value nya di sprint yang kita lakukan.

Tapi akan kelihatan Distributed Value nya di sprint Agile berikutnya.

Kalau bisa diistilahkan ini adalah Long Term Value yang bisa di dapatkan untuk masa depan.


Apa saja yang menjadi kandidat dari Enablers ini ?


Secara sederhana, maka yang pantas menjadi kandidat Enablers ini adalah yang Value nya Long Lasting.

Seperti Parfum, ada yang sebentar hilang, tapi ada yang lama hilangnya.

Kalau Enablers ini, mestinya adalah yang lama hilangnya.

Kalau kalau tidak lama hilangnya, maka dia tidak akan menjadi Efektif dan Efisien

Oleh karenanya, sifat nya harusnya :

  • Best Practice.
  • Compliance atau sesuai/mengikuti aturan yang disepakati.
  • Cakupannya luas dan lama agar Efektif dan Efisien.
  • Fundamental, atau menyangkut konsep dasar , walaupun dalam realitanya nanti bisa turun ke level implementasi.
  • dll.