Democratization of Agility
Pendahuluan
Demokrasi dan Agility ?
Apa hubungannya.?
Konsep Organisasi
Dari dulu kita banyak mempunyai teori manajemen mengenai bagaimana seharusnya sebuah organisasi bertumbuh.
Menerapkan kedisiplinan, penambahan struktur organisasi, memperbanyak aturan dan control, serta meningkatkan efisiensi.
Oleh karenanya struktur hirarki sepertinya menjadi penting di teori tersebut.
Beban hirarki, reward and punishment adalah salah satu poin pelecut bagi jalannya organisasi/perusahaan.
Semua hal diatas diadopsi dengan harapan organisasi menjadi kuat, jelas, dan efektif.
Tetapi sekarang yang terjadi di dunia adalah semua serba cepat berubah.
Perusahaan juga dituntut beradaptasi dengan hal diatas.
Agility dari organisasi/perusahaan juga menjadi pertanyaan mendasar dengan teori manajemen diatas.
Apakah Agility dari perusahaan bisa diadaptasi dengan teori manajemen seperti diatas ?
Kecenderungan dunia dan organisasi
Informasi, ide, dan perubahan bisa datang dari mana saja.
Tantangan menjadi bermacam-macam, dan tidak ada lagi orang yang mempunyai pengetahuan lengkap terhadap semuanya di sebuah organisasi.
Apa yang menjadi aturan dari level manajemen atas belum tentu akan cocok dengan keadaan terkini dari keadaan sebenarnya di level operasional.
Apa yang valid di sebuah organisasi, belum tentu akan valid juga di organisasi lain.
Banyak anggota organisasi/perusahaan akan yang terinformasikan / teredukasi di dunia yang sudah saling terkoneksi ini.
Ide/Informasi/Keinginan bukan lagi monopoli dari sekelompok orang, tapi datang dari semua orang.
Dengan perubahan di luar sana dan keinginan organisasi/perusahaan untuk berubah, maka ide demokratisasi di dalam sebuah organisasi menjadi lebih bergaung karena hal ini.
Organisasi/Perusahaan yang bermental siap dengan perubahan, mau tak mau mesti mendengarkan masukan dari level operasional dan level strategis juga untuk bisa berkembang dan beradaptasi.
Karena organisasi/perusahaan dijalankan oleh banyak orang, dan mempunyai banyak persoalan.
Dan tiap persoalan bisa jadi tidak mudah.
Lalu masalahnya apa ?
Lalu…
Masalahnya..
Biasanya di pengambilan keputusan..
Agility secara natural mengisyaratkan kemampuan organisasi dalam beradaptasi dengan tantangan.
Demokratisasi artinya melibatkan dan mengadopsi kebutuhan banyak pihak dalam proses.
Sehingga Agility dan Demokratisasi artinya kemampuan organisasi dalam berubah dengan mempertimbangkan banyak pihak yang terlibat.
Istilahnya kemampuan organisasi beradaptasi dengan cara yang komprehensif.
Agility tanpa demokratisasi akan kehilangan nyawanya.
Sementara demokratisasi tanpa agility akan kehilangan arahnya..
Apa sih ini, kayak bermain pantun.. :)
Tapi memang benar..
Struktur hirarki, aturan dan kontrol, serta otoritas menjadi isu utama ketika sebuah organisasi/perusahaan berusaha berkembang.
Keputusan yang melibatkan banyak approval dan persetujuan tertulis dalam struktur organisasi sebenarnya bukan aktifitas yang jelek, tetapi akan membuat perubahan menjadi lambat.
Teori dan riset belakangan ini akhirnya lebih banyak mengusulkan otonomi pengambilan keputusan, kebebasan berkreatifitas, dan pemberdayaan/empowerment dari semua anggota organisasi untuk bertindak dan memutuskan.
Dengan lebih besarnya power untuk membuat keputusan di semua lini, maka tentunya berharap akan banyak pikiran-pikiran kreatif dan inovatif yang mengakibatkan perusahaan bisa bertumbuh.
Dan hal diatas cukup tepat dilakukan di era digital ini, dengan banyaknya generasi milenial yang mengisi posisi-posisi di organisasi dan perusahaan.
Democratization of Agility juga biasanya ditunjang di level sosialisasi dan istilah.
Misalnya dengan penyebutan anggota organisasi sebagai “citizen” daripada staff, karyawan.
Democratization yang memang aslinya berbasis komunitas dirasakan sebagai pilihan yang cocok ketika berhadapan dengan kasus diatas.
Pengambilan keputusan dan permasalahan dianggap bisa diselesaikan secara kolektif, lebih bebas, dengan otonomi yang luas, dan menghasilkan keputusan yang cepat..
Tapi tunggu, apakah ada kekurangannya ?
Tentu saja, kita bahas di artikel selanjutnya.