Agile - Story Point
Story point adalah ukuran estimasi untuk mengerjakan sebuah product backlog atau sebuah kerjaan. Estimasi terhadap rumitnya, resikonya, lamanya, banyaknya sebuah pekerjaan.
diambil dari definisi berikut :
Story points are units of measure for expressing an estimate of the overall effort required to fully implement a product backlog item or any other piece of work.
- Definisi dari Atlassian
Inti dari story point adalah estimasi.
Yaitu estimasi terhadap kerjaan.
Estimasi terhadap rumitnya pekerjaan, resikonya, lamanya, dan juga biaya waktu dan pikiran dalam menyelesaikannya.
Estimasinya dilakukan dengan ukuran yang disepakati oleh tim.
Story point sering dipakai di waktu kita melakukan Sprint Planning.
Story point diberikan untuk setiap Product Backlog pada Sprint tersebut.
Contoh ukuran estimasi story point:
Teknik Estimasi | Ukurannya |
---|---|
Planning Poker | 1,3,5,8,13,21,dst |
Ukuran T-Shirt | XS,S,M,L,XL,XXL |
Bucket System | 0,1,2,3,4,5,8,13,20,30,50,100,200 |
Dot Voting | Titik sebagai tanda estimasi dari tiap anggota tim |
Affinity Estimation | Estimasi dengan mengumpulkan story yang sejenis |
Yang paling terkenal dan biasa dipakai di Sprint Planning adalah teknik Planning Poker . Yang pointnya adalah mengikuti pola Fibonacci , yaitu 1,3,5,8,13,21, dst
Secara natural, estimasi ini mempunyai banyak manfaat, yaitu :
- Memudahkan tim untuk mengukur kemampuan tim dan tugas yang akan dihadapi/diselesaikan.
- Memudahkan tim dan product owner untuk menentukan seberapa banyak value yang bisa dideliver di tiap sprint.
Pendekatan estimasi dengan story point ini adalah alternatif pendekatan estimasi selain pendekatan man-hour yang biasa digunakan di proyek konvensional.
Pendekatan estimasi dengan story point ini mendobrak kaku-nya cara estimasi menggunakan man-hour di zaman yang dinamis ini.
Mengenai Inti dari Story Point, dapat dilihat di sini.
Mengenai Kenapa pakai Story Point, dapat dilihat di sini dan di sini