Non Volatile Memory Express (NVME)
Pendahuluan
Yang pernah mempunyai Hardisk HDD (Hard Disk Drive) dengan koneksi SATA (Serial Advanced Technology Attachment) nya, maka pasti akan mengakui betapa lambatnya kecepatan baca/tulis dan transfer datanya.
Loading untuk membuka tampilan Login Windows, atau booting Linux akan terasa butuh waktu cukup lama.
2 menit - 5 menit bisa saja dibutuhkan untuk melakukan booting Sistem Operasi seperti Windows ataupun Linux.
Dengan kecepatan baca/tulis HDD rata-rata sekitar 80 - 160 MB/s, dan kecepatan transfer SATA maksimal 6 Gb/s atau 600 MB/s.
(hati-hati ya untuk penulisan Gb , GB, Mb, dan MB)
Lalu muncullah SSD (Solid State Drive)..
Lalu muncullah dengan perkasanya sang jagoan baru SSD (Solid State Drive).
Diperkenalkan oleh perusahaan SunDisk pada tahun 1991.
Menggunakan teknologi memori yang disebut non-volatile RAM (NVRAM) untuk menyimpan data.
Non Volatile artinya datanya tidak akan terhapus walaupun komputernya dimatikan.
Tidak seperti RAM atau memori biasa yang data di dalamnya akan terhapus setelah komputer dimatikan.
Dibandingkan dengan HDD, yang menggunakan piringan disk dan menggunakan prinsip mekanik untuk menulis dan mengambil data, maka SSD ini jelas jauh lebih cepat.
Isinya bukan lagi piringan disk, akan tetapi kumpulan memory chip yang mirip dengan lempengan RAM yang biasa kita lihat.
Dan kecepatan tulis menulis nya juga lebih kencang, yaitu sekitar 200 - 550 MB/s.
Tetapi tentu tetap saja dengan menggunakan antarmuka SATA.
Lalu muncullah Nvme (Non Volatile Memory Express)..
Naah apa lagi ini ?
Ok..tarik nafas dulu..
Ini adalah tetap SSD (Solid State Drive) juga.
Lantas perbedaannya ??
Perbedaannya adalah di koneksi nya.
SSD biasanya masih menggunakan koneksi SATA untuk transfer data.
Sementara NVME menggunakan koneksi PCIe (PIC bus express) untuk transfer data.
NVME ini diperkenalkan pada tahun 2011 untuk memecahkan persoalan bottleneck antarmuka SATA dan protokol komunikasi data.
Jadi SATA, PCIe, PCI adalah jenis-jenis protokol transfer data di dalam sistem komputer.
Dengan tambahan koneksi seperti itu maka kecepatan tulis-menulis juga lebih kencang, yaitu sekitar 5.000 - 6.350 MB/s (untuk NVME m.2)
Jadi
Jadi sekarang kalau kita lihat ada 3 tipe penyimpanan data yang bisa kita pilih :
Tipe Disk | Read Speed | Write Speed | Capacity |
---|---|---|---|
HDD | 80 MB/s | 160 MB/s | 250 MB - 14 TB |
SSD | 200 MB/s | 550 MB/s | 250 MB - 4 TB |
NMVE m.2 | 5000 - 7300 MB/s | 5000 - 6350 MB /s | 500 GB - 4 TB |
Lihat kaan perbedaan yang cukup mencolok antara memakai HDD, SSD, dan NVME .
Yang pernah merasakan dari HDD pindah ke SSD, tentunya akan tercengang lagi dengan spesifikasi dari NVME ini.
Naah , kenapa ini diangkat di tema AWS ?
Hmm., karena kalau kita lihat sekarang komponen EBS Volume di AWS terutama yang jalan di Nitro System, akan menggunakan tipe disk NVME ini.
Dan ada beberapa kasus yang perlu dicermati mengenai EBS volume tipe NVME ini dengan penamaan standar dari volume/disk/block di Linux.
Kita bahas setelah ini.